Beberapa resep untuk demam pada anak


sebagai orang tua kita dibuat khawatir ketika anak demam, berikut semoga bermanfaat. beberapa resep untuk mengatas demam pada anak, selamat membaca


Resep Obat Panas Tradisional
Cara mengobati demam / panas badan dengan resep tradisional. Panas badan yang terlalu tinggi bisa membahayakan si sakit, ada berbagai cara untuk menurunkan panas badan. Antara lain:

A. Bahan
- Jeruk nipis 1/2 buah
- Madu asli
- Kuning telur ayam kampung 1 butir
Caranya
- Jeruk nipis diperas diambil airnya
- Tambahkan air panas 1/2 gelas aduk rata
Pemakaian
- Untuk dewasa diminum sekali sedangkan anak-anak diminum 2 kali

B. Untuk menurunkan panas anak-anak gunakan obat balur yang terbuat dari bawang merah diparut dan diberi minyak kelapa. Balurkan pada seluruh badan si anak.

C. Bahan
- Perasan kunyit
- Kuning telur ayam kampung
- Kapur sirih sedikit saja
Caranya
- Semua bahan diaduk rata jadi satu, ditambah sedikit air panas
Pemakaian
- Diminum sekaligus untuk dewasa
- Untuk anak-anak diminum dua kali

Cara tradisional mengobati demam nifas

Demam nifas biasa dialami oleg para ibu yang habis melahirkan. Masanya 3 sampai 4 hari, kadang juga ada yang lebih dari 4 hari belum sembuh.
Ini terjadi karena rahim kemasukan basil sewaktu tangan si penolong masuk ke dalam rahim.
Biasanya penderita demam nifas mengalami gejala, diantaranya:

1. Kepala terasa pening dan sakit
2. Perut sebelah bawah kalau tertekan rasanya sakit
3. Suhu badan naik dan demam
4. Denyut nadi agak keras

Agar demam nifas tidak berkepanjangan, kita gunakan ramuan tradisional sebagai berikut:

Bahan
- Kacang hijau 2 cangkir
- Kelapa kental 4 gelas santan
- Gula enau 4 jari

Caranya
- Kacang hijau digodok hingga masak betul, setelah itu masukkan santan bersama gula. Biarkan hingga kira-kira 15 menit lalu angkat. Setelah dingin angkat siap dihidangkan.

- Makanlah sehari 3 kali sebanyak yang diperlukan

- Semoga anda lekas sembuh bila menggunakan resep ini.



Obat Herbal Mengatasi Demam Anak

Sebagai langkah pertolongan pertama, obat tradisional dapat diandalkan untuk mengatasi demam.

BANYAK orangtua panik bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas rata-rata atau sering disebut demam. Sebagai pertolongan pertama, umumnya diberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia seperti golongan parasetamol, asam salisilat, ibuprofen, dan lain-lain. Jarang sekali orangtua yang langsung teringat memberikan obat-obatan tradisional.

Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Malah, obat-obatan tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksisitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia. Jadi, relatif lebih aman, bahkan tidak ada efek samping bila penggunaannya benar. Soalnya, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu, harganya pun lebih murah.

Tiga Jenis Demam

Namun, sebelum mengenal lebih jauh tentang tanaman obat penurun panas, perlu dipahami lebih dulu pengertian demam. Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari 38°C. Penyebabnya beragam, yakni infeksi virus (seperti flu, cacar, campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain) dan bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).

2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor, atau adanya penyakit autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain).

3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain.

Nah, dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas. Untuk mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres untuk membantu.

Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun panas karena umumnya jarang melebihi 380°C. Untuk menurunkan suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin.

Aneka Obat Tradisional Penurun Panas

Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba. Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa. Bila ingin diberikan kepada anak, bacalah aturan dosis bagi anak dan sesuaikan dengan tingkatan usianya. (Lihat boks: Dosis Aman untuk Anak.)

1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)

Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri, yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan dan rasanya pahit.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.

2. Kunyit (Curcuma longa)

Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan). Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.

3. Sambiloto (Andrographis paniculata)

Seluruh bagian tanamannya dapat digunakan. Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas. Bahkan pada tahun 1991 pernah diadakan penelitian di Thailand bahwa 6 g sambiloto per hari sama efektifnya dengan parasetamol.

Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari.

4. Pegagan (Centella asiatica L.)

Tumbuhan yang dikenal pula dengan nama daun kaki kuda ini tumbuh merayap menutupi tanah. Daunnya berwarna hijau dan berbentuk seperti kipas ginjal. Memiliki kandungan triterpenoid, saponin, hydrocotyline, dan vellarine. Bermanfaat untuk menurunkan panas, revitalisasi tubuh dan pembuluh darah serta mampu memperkuat struktur jaringan tubuh. Pegagan juga bersifat menyejukkan atau mendinginkan, menambah tenaga dan menimbulkan selera makan.

Caranya : Rebus 1 genggam pegagan segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.

5. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)

Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda. Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah. Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.

6. Bawang merah (Allium cepa L.)

Bawang merah sering digunakan sebagai bumbu dapur. Memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin.

Caranya: Kupas 5 butir bawang merah. Parut kasar dan tambahkan dengan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan ke ubun-ubun dan seluruh tubuh.

7. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)

Selain daun kembang sepatu, Anda juga dapat memanfaatkan daun kapuk atau daun sirih. Kembang sepatu mengandung flavonoida, saponin dan polifenol. Daun kapuk mengandung flavonoida, saponin dan tanin. Daun sirih mengandung flavonoida, saponin, polifenol, dan minyak atsiri.

Caranya: Cuci bersih daunnya, keringkan dengan lap bersih, panaskan sebentar di atas api agar lemas. Remas-remas sehingga lemas, olesi dengan minyak kelapa, kompreskan pada perut dan kepala.

8. Meniran (Phyllanthus niruri L.)

Tinggi tanamannya mencapai 1 meter, tumbuh liar, daunnya berbentuk bulat tergolong daun majemuk bersirip genap. Seluruh bagian tanaman ini dapat digunakan. Memiliki kandungan lignan, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, tanin, vitamin C, dan lain-lain. Bermanfaat untuk menurunkan panas dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Caranya: Rebus 1 genggam meniran segar dengan 2 gelas air hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas. Bagi menjadi 3 bagian dan diminum 3 kali sehari.

9. Air kelapa muda

Air kelapa muda banyak mengandung mineral, antara lain kalium. Pada saat panas, tubuh akan mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhu tubuh. Nah, untuk menggantikan keringat yang keluar, perbanyaklah minum air kelapa.

Dosis Aman untuk Anak

Penggunaan tanaman obat dengan dosis yang tepat tidak akan menimbulkan efek samping dan aman. Berikut dosis yang direkomendasikan untuk anak:

Usia ==> Dosis

Bayi ==> 1/8 dosis dewasa
2­-5 tahun ==> 1/4 dosis dewasa
6­-9 tahun ==> 1/3 dosis dewasa
10-13 tahun ==> 1/2 dosis dewasa
14-16 tahun ==> 3/4 dosis dewasa


By Utami Sri Rahayu,
Konsultan Ahli: dr Adji Suranto, SpA dari Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT DKI Jaya)


Resep Obat Demam

 
Resep obat demam secara alami dan tradisional. Nah dibawah ini adalah tips cara mengobati penyakit demam.



Demam umumnya terjadi akibat infeksi oleh bakteri maupun virus, atau terlalu lama kepanasan bagi anak-anak. Ssuhu tubuh naik, dahi terasa panas, banyak keringat, dan badan terasa tidak enak.


1. Bahan: Akar jali ...................................................................10-15 gram
Madu.........................................................................ecukupnya
Air.............................................................................3 gels


Pemakaian: Akar jali dicuci bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. ramuan dibagi 3 bagian. Minum 3 kali sehari masing-masing 1/3 gelas.


2. Bahan: Batang kapulaga...........................................................30 gram
Air................................................................................600 cc


Pemakaian: Batang kapulaga direbus dalam 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum sewaktu masih hangat.


3. Bahan: Ranting kayu manis muda................................................1,5- 6 gram


Pemakaian: Ranting kayu manis direbus atau digiling menjadi bubuk, kemudian direbus dengan air hangat dan diminum.


4. Bahan: Daun kesumba keling....................................................1/3 genggam
Air................................................................................3 gelas
Gula aren.......................................................................secukupnya


Pemakaian:Daun kesumba keling dicuci bersih, kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, airnya disaring dan ditambah air gula secukupnya. Ramuan tersebut dibagi untuk 2 kali minum dalam sehari.


5. Bahan: Daun asam jawa............................................................secukupnya


Pemakaian: Daun asam jawa dijus atau ditumbuk hingga halus, kemudian diperas dan airnya diminum.


6. Bahan: Daun bayam duri segar................................................1 genggam

Pemakaian: Setelah dicuci hingga bersih, daun bayam duri digiling dan ditambah air sedikit. Ramuan ini ditempelkan pada dahi sebgai tapal.


7. Bahan: Rimpamg bangle segar..................................................15 gram
Air panas......................................................................1/2 cangkir
Madu............................................................................2 sendok makan


Pemakain: Rimpang bangle dicuci bersih, kemudian diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air panas dan 2 sendok makan madu. Aduk hingga rata, kemudian peras dan saring. Minum ramuan tersebut 2 kali sehari.


8. Bahan: Batang brotowali........................................................2 jari
Air.............................................................................2 gelas
Madu.........................................................................secukupnya


Pemakaian: Batang brotowali direbus dalam2 gelas air hungga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya diminum dengan madu secukupnya. Lakukan hal ini sehari 2 kali sehari sebanyaknya 1/2 gelas.


9. Bahan: Rimpang cincau rambat............................................secukupnya
Air...........................................................................3 gelas.


Pemakain: Rimpang cincau rambat diiris-iris halus, kemudian direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring airnya terlebih dahulu sebelum diminum.




10. Bahan: Akar cincau............................................................secukupnya

Pemakaian: Setelah dipotong-potong, akar cincau diseduh dengan air panas, kemudian airnya disaring dan diminum.


11. Bahan: Daun jinten segar.......................................................7 lembar


Pemakaian: Daun jinten segar dicuci bersih, kemudian dibilas dengan air matang, Setelah daun jinten ditumbuk, kemudian diperas dan disaring. Minum air perasnnya sekaligus.


12. Bahan: Kayu genteg peujit segar...........................................7 gram
Air............................................................................2 gelas


Pemakain: Kayu genteng peujit dicuci bersih, kemudian dipotong kecil-kecil. Rebus bahan yang telah dipotong selama 25 menit. Setelah dingin airnya disaring, kemudian dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari.


13. Bahan: Dau ingu kering......................................................2-4 gram
Air.........................................................................3 gelas


Pemakaian: Daun ingu direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin airnya disaring dan diminu 3 kai sehari masing-masing 3/4 gelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara promosi di blog gratis di agugus.com

Kumpulan Gambar Perlengkapan PMR

bisnis online baru modal 10rb potensi jutaan